Six sigma merupakan sebuah metodologi terstruktur untuk memperbaiki proses yang difokuskan pada usaha mengurangi variasi proses (process variances) sekaligus mengurangi kecacatan (produk/jasa yang di luar spesifikasi) dengan menggunakan statistic and problem solving tools secara intensif. Six Sigma telah berhasil diterapkan secara global selama lebih dari 27 tahun, menghasilkan penghematan yang signifikan bagi banyak organisasi besar dan kecil. Hal ini dapat diterapkan di semua jenis organisasi, mulai dari transaksional hingga manufaktur dan dari barang hingga jasa. Metodologi Six Sigma menekankan pada mendengarkan suara pelanggan (VOC) untuk mengidentifikasi kebutuhan dan persyaratan mereka, dan mengubahnya menjadi spesifikasi dalam desain produk atau layanan yang dapat diperiksa dan diukur. Penerapan Six Sigma berdampak positif pada banyak ukuran Critical-to-Quality (CTQ): ketepatan waktu/kecepatan, biaya, kualitas produk/layanan, dan kepuasan pelanggan. Sebagian besar perusahaan Fortune 500 telah berhasil menerapkan metodologi ini dengan tujuan meningkatkan kinerja mereka. Buku ini menyajikan pembahasan implementasi six sigma padaindustri manufaktur dan menilai keberhasilan six sigma melalui berbagai parameter penilaian kinerja.
Six Sigma merupakan sebuah sistem yang komprehensif dan fleksibel untuk mencapai, mempertahankan dan memaksimalkan sukses bisnis. Six Sigma secara unik dikendalikan oleh pemahaman yang kuat terhadap kebutuhan pelanggan, pemakaian dengan disiplin terhadap fakta, data dan analisis statistik dan perhatian yang cermat untuk mengelola, memperbaiki dan menanamkan kembali proses bisnis. Six Sigma adalah juga sebagai konsep statistik yang mengukur suatu proses yang berkaitan dengan cacat atau kerusakan. Mencapai “enam sigma” berarti bahwa proses menghasilkan hanya 3,4 cacat per sejuta peluang.