Pada dasarnya belajar merupakan perilaku pembelajar berusaha mengubah yang tidak diketahui menjadi diketahui, yang mempunyai emosi kurang terkendali menjadi lebih matang, dan yang kurang terampil menjadi terampil. Perilaku belajar tersebut bersifat mendaki, sehingga membutuhkan pembelajar yang mempunyai resiliensi akademik tinggi. Ini tercermin dari perilaku berusaha keras, tangguh, tahan, tabah, mudah bangkit dari ketidak suksesan, dan mampu beradaptasi dengan persoalan-persoalan yang dihadapi dalam proses akademik atau pendidikannya. Di tengah usaha belajar ini sebagian pembelajar kerap merasa bosan, jenuh, tidak tertarik bahkan tertekan, khawatir, cemas, dan sulit menguasai ilmu yang disampaikan oleh pendidik, terlebih bila pembelajaran dilakukan dalam jaringan dalam waktu lama. Oleh karenanya dibutuhkan suatu teknik-teknik pembelajaran yang di dalam kesempatan ini mengemukakan teknik ice breaking. Teknik ice breaking di dalam pembelajaran mampu menciptakan suasana pembelajaran yang nyaman, menyenangkan, menarik, memotivasi, dan menghasilkan interaksi yang mencair antara pembelajar dengan pendidik dan diantara pembelajar. Suasana pembelajaran yang segar ini merupakan jembatan bagi pembelajar untuk lebih mudah menguasai pengetahuan dan keterampilan yang dipelajari dan juga mampu mengaktualisasikan potensi-potensi dirinya.